Senin, 3 Desember 2012 09:48 wib
Mega Laraswati - Okezone
JAKARTA - Seiring berjalanannya waktu, wajah perfilman kita mengalami perkembangan. Namun banyak diantaranya yang kurang menonjolkan budaya dan kekayaan yang Indonesia punya. Padahal menurut aktor gaek Ray Sahetapy, hal tersebut yang harus di sampaikan masyarakat Indonesia.
"Kita sudah punya bahasa nusantara, tinggal sineas memahami, teksnya, gambarnya, wataknya. Pelajarilah alam nuasantara, keluarkan duren, apel, burung maleo yang mau melahirkan yang telornya gede terus dia pingsan. Kulik lagi alam kita. Semua bisa dijadikan pengetahuan, kita banyak simbol-simbol yang bisa menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat," tuturnya saat berbincang dengan Okezone, di kantor redaksi, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Bintang film Cinta Semalam ini berpendapat, ada baiknya para sineas menggarap film yang didasarkan pada cerita sehari-hari. Namun, tak hanya itu, film juga harus digarap dengan baik. Agar isi cerita film sampai pesannya kepada penonton.
"Kita orang sineas, harus mampu melihatkan apa yang tak terlihat, merasakan, ajak penonton ikut merasakan, ambil tema sehari-hari yang dekat, lalu digarap dengan baik. Bangun imajinasi penonton dari gambar yang kita sampaikan. Nanti orang akan jauh lebih dalam, bisa membekas, bisa belajar." jelasnya.
Dari berbagai tema yang sineas Indonesia garap, menurut Ray masih banyak tema-tema yang belum diangkat oleh sineas. Salah satunya adalah tema politik, sejarah dan sosial.
"Politik belum, kasus munir, HAM, sejarah, sosial juga, kenapa setiap lebaran banyak orang minta-minta. Kenapa orang solat Jumat di tengah jalan?, Kenapa kalau selingkuh tempatnya bagus-bagus?, kenapa kita menghadap Tuhan bisa kalah?. Kita solat di jalan, samping-sampingnya bau, ini (tema) bisa di angkat, dari pemikiran kita yang di dasari dari pertanyaan, bisa ditelusuri. Menarik itu buat film sehingga masyarakat bisa 'iya juga ya'. dari film itu nanti mungkin kita bisa sama-sama merubah budaya yang salah itu. Kita bisa jadi pelopor dari perubahan," jelasnya.
Pria 55 tahun tersebut menambahkan, sineas yang bisa menuangkan pemikirannya ke dalam sebuah film dengan baik sebenarnya ia sudah melakukan revolusi dan mengajak penontonnya untuk berpikir dan berubah ke arah yang lebih baik.
"Jangan jadi domba revolusi, kita harus jadi revolusi itu sendiri," tutupnya.
(ega)Anda sedang membaca artikel tentang
"Dari Film Mungkin Kita Bisa Merubah Budaya yang Salah"
Dengan url
https://selebric.blogspot.com/2012/12/film-mungkin-kita-bisa-merubah-budaya.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
"Dari Film Mungkin Kita Bisa Merubah Budaya yang Salah"
namun jangan lupa untuk meletakkan link
"Dari Film Mungkin Kita Bisa Merubah Budaya yang Salah"
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar