"Cara Berpikir Kebanyakan Pembuat Film Kita Belum Jelas"

Written By Unknown on Senin, 03 Desember 2012 | 10.05

Senin, 3 Desember 2012 08:15 wib
Mega Laraswati - Okezone

JAKARTA – Ray Sahetapy memulai debut aktingnya lewat film Gadis di tahun 1980. Sampai saat ini, sudah puluhan judul film ia bintangi. Bisa dikatakan, ia ikut mencatat sejarah dan menjadi saksi sejarah perfilman Tanah Air.

Pria asal Sulawesi Tengah tersebut bersyukur, pada perkembangannya persoalan teknik bukan lagi kendala di dunia perfilman, seiring berkembangnya tekhnologi.

"Sekarang persoalan tekniknya tinggi, masyarakat bisa lihat film apa saja, di televisi, dimana-mana. Sudah dalam bentuk vcd dvd juga. Bahkan, masyarakat bisa nonton seratus film sehari kalau mereka mau," ucap Ray saat berbincang dengan Okezone, di kantor redaksi, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Namun, semakin mudah dan banyaknya karya sineas Indonesia, ada juga yang dirasakan berbeda dari film-film jaman dulu. Menurut Ray, adalah film kita seperti kehilangan karakternya sendiri.

"Persoalannya kita kehilangan karakter kita. Akibatnya, kita lupa sama alam kita, kita memahami alam orang lain terus. Sebab kalau mau bikin sesuatu itu kita harus memahami alam kita. Kalau kita enggak tahu itu gimana kita bisa bikin film yang bagus," terangnya.

Ia menambahkan, kurangnya keseimbangan antara pikiran dan perasaan yang dituangkan dalam film. Sehingga apa yang tampak dan ditonton masyarakat tidak sepenuhnya tersampaikan apa maksud film tersebut.

"Terjadi ketidakseimbangan, antara pikiran dan perasaan, nanti keluar kata sepertinya, kayaknya, rasa-rasanya, kurang lebih. Banyak cara berpikir kita belum jelas, bayangkan kalau yang bikin film itu orang-orang yang seperti itu kan? Filmnya jadinya seperti apa," urainya.

Namun sayangnya ia enggan menyinggung secara spesifik dari segi judul film, tema dan siapa penggarapnya. Karena Ray mengungkapkan, ia menyadari kemunduran ataupun kemajuan film Indonesia adalah proses dari belajar.

"Ini proses, untuk memahami teknik, untuk menuju kekuatan kita sendiri. Ini proses, untuk memahami teknik, untuk menuju kekuatan kita sendiri. Intinya dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung lah," tandasnya tersenyum.

(ega)

Anda sedang membaca artikel tentang

"Cara Berpikir Kebanyakan Pembuat Film Kita Belum Jelas"

Dengan url

https://selebric.blogspot.com/2012/12/berpikir-kebanyakan-pembuat-film-kita.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

"Cara Berpikir Kebanyakan Pembuat Film Kita Belum Jelas"

namun jangan lupa untuk meletakkan link

"Cara Berpikir Kebanyakan Pembuat Film Kita Belum Jelas"

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger