Selasa, 20 Agustus 2013 08:25 wib
Egie Gusman - Okezone
JAKARTA - Meski belum mengetahui betul duduk perkaranya, namun Ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) FPI (Front Pembela Islam) untuk wilayah Jakarta, Habib Salim Alatas menyalahkan ustadz Solmed jika benar memasang tarif untuk dakwah di Hong Kong.
Menurut Habib yang biasa disapa Habib Selon ini, sebagai ustadz tidak seharusnya memasang tarif, apalagi untuk berdakwah.
"Sebenarnya ane belum tahu banget masalahnya, cuma sudah dengar dari seminggu yang lalu. Enggak ada, masa ulama pakai tarif, kayak Metro Mini sama Kopaja. Tapi biasanya yang ngundang ngasih uanglah, enggak mungkin enggak ngasih," kata Habib Selon saat berbincang melalui saluran telefon.
Kata Habib Selon, jika benar Solmed meminta bayaran, maka suami April Jasmine itu bersalah. Sebagai sesama pendakwah, Habib Selon menyarankan kepada seluruh ustadz maupun kiai untuk tidak mencari kekayaan melalui dakwah.
"Kalau memang benar ustadz Solmed meminta Rp150 juta, ustadz Solmed salah. Emangnya ustadz terkenal. Dai-dai itu harus ikhlas. Jangan cari kekayaan di dakwah lah," tegasnya.
Akan tetapi jika ternyata panitia dakwah di Hong Kong benar menarik tarif kepada jamaah, maka kata Habib Selon, pihak panitia juga bersalah.
"Tapi kalau panitia sana (Hong Kong) benar narikin tiket, itu juga salah. Harus dikomplain," tutupnya.
(rik)Anda sedang membaca artikel tentang
Jika Pasang Tarif Dakwah, Ketua FPI Anggap Solmed seperti Metro Mini
Dengan url
https://selebric.blogspot.com/2013/08/jika-pasang-tarif-dakwah-ketua-fpi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jika Pasang Tarif Dakwah, Ketua FPI Anggap Solmed seperti Metro Mini
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jika Pasang Tarif Dakwah, Ketua FPI Anggap Solmed seperti Metro Mini
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar